Seni Fotografi atau Digital Imaging

Belajar Fotografi, Ketika menikmati suatu foto, terutama di jaman digital begini kadang kita bingung juga apakah foto tersebut aseli apakah hasil olahan dengan software olah digital semacam photoshop, apakah ini suatu hasil seni fotografi ataukah utak-atik citra digital (digital imaging art), seringkali hal ini kemudian jadi perdebatan apakah seseorang benar-benar mempunyai skill atau sense fotografi yang mumpuni atau jago dalam olah citra digital, batasan antara keduanya semakin tipis dijaman digital ini.

Nah salah satu yang bisa dijadikan sebagai acuan sebatas mana suatu foto bisa diolah dengan menggunakan software dan masih diterima keaslian nya sebagai hasil suatu karya fotografi adalah syarat yang ditetapkan oleh National Geographic seperti berikut ini:

DODGING AND BURNING: Dodging (membuat bayangan/shadow lebih terang) atau burning (membuat highlight lebih gelap), masih OK, tetapi harus seminimal mungkin. Jangan terlalu berlebihan. Tujuan dalam menggunakan teknik "Digital Darkroom" hanyalah untuk menyesuaikan "dynamic tonal range" agar mendekati susana sesungguhnya pada saat kita mengambil gambar, jangan terlalu berlebihan dalam mengatur saturasi warna.

SOLARIZATION, MEZZOTINT, DUOTONE, ect: Tidak. Jika anda menggunakan macam-macam filter pada software olah citra digital anda, sebaiknya hentikan.

BLACK-AND-WHITE: merubah foto warna jadi hitam-putih, masih OK.

HAND-TINTED IMAGES: OK, bilamana anda memang punya pengalaman dibidang ini.

CROPPING: OK saja kalo ini memang membuat foto anda lebih bagus.

STITCHED PANORAMAS: OK, hanya jika bagian-bagian foto yang digabungkan diambil dalam rentang waktu yang bersamaan, jangan menggabungkan foto yang diambil dari rentang waktu yang berbeda, dan dari suatu posisi yang sama. Jangan merubah focal length ketika mengambil beberapa gambar untuk digabungkan menjadi panorama, jangan memperluas makna dari panorama dengan menambahkan obyek yang tidak terlihat oleh anda pada saat anda mengambil gambar tersebut.

FISH-EYE LENSES: OK saja, tapi resiko nya banyak juri NatGeo yang alergi dengan gambar yang dihasilkan oleh lensa aneh-aneh, karena hasil nya memang menarik karena aneh bukan menarik karena bagus.

HIGH DYNAMIC RANGE IMAGES (HDRI): OK, tapi seperti Panorama diatas, hanya jika gambar tersebut dihasilkan dalam rentang waktu yang bersamaan, jangan dalam rentang waktu yang jauh berbeda, misal suatu foto di pagi hari digabungkan dengan awan di sore hari. Tujuan HDRI adalah menampilkan gambar dengan exposure kombinasi maksimal antara shadow dan highlight.

sumber: http://www.facebook.com/pages/Photography/108170975877442?v=info#!/notes/emit-remus/foto-bagus-ato-sotosop-yang-hebat/10150089944200452